PEMBAHASAN CONTOH SOAL PISA IPA untuk PEMBELAJARAN PROSES INDUSTRI KIMIA (PIK) Kelas XI

 

PENGOLAHAN AIR MINUM

 

Perhatikan contoh soal PISA IPA berikut ini!


PEMBAHASAN

Air minum harus memenuhi standar uji fisik (fisika), antara lain derajat kekeruhan, bau, rasa, jumlah zat padat terlarut, suhu, dan warnanya. Syarat fisik air yang layak minum sebagai berikut:

a. Kekeruhan

Kualitas air yang baik adalah jernih (bening) dan tidak keruh. Batas maksimal kekeruhan air layak minum menurut PERMENKES RI Nomor 907 Tahun 2002 adalah 5 skala NTU. Kekeruhan air disebabkan oleh partikel -partikel yang tersuspensi di dalam air yang menyebabkan air terlihat keruh, kotor, bahkan berlumpur. Bahan - bahan yang menyebabkan air keruh antara lain tanah liat, pasir, dan lumpur. Air keruh bukan berarti tidak dapat diminum atau berbahaya bagi kesehatan. Namun, dari segi estetika, air keruh tidak layak atau tidak wajar untuk diminum (Awalludin, 2007).

b. Tidak Berbau dan Rasanya Tawar

Air yang kualitasnya baik adalah tidak berbau dan memiliki rasa tawar. Bau dan rasa air merupakan dua hal yang mempengaruhi kualitas air. Bau dan rasa dapat dirasakan langsung oleh indra penciuman dan pengecap. Biasanya, bau dan rasa saling berhubungan. Air yang berbau busuk memiliki rasa kurang (tidak) enak. Dilihat dari segi estetika, air berbau busuk tidak layak dikonsumsi. Bau busuk merupakan sebuah indikasi bahwa telah atau sedang terjadi proses pembusukan (dekomposisi) bahan-bahan organik oleh mikroorganisme di dalam air. Selain itu, bau dan rasa dapat disebabkan oleh senyawa fenol yang terdapat di dalam air (Efendi, 2003).

c. Jumlah Padatan Terapung

Perlu diperhatikan air yang baik dan layak untuk diminum tidak mengandung padatan terapung dalam jumlah yang melebihi batas yang diperbolehkan (1000 mg/L). Padatan yang terlarut di dalam air berupa bahan -bahan kimia anorganik dan gas–gas yang terlarut. Air yang mengandung jumlah padatan melebihi batas menyebabkan rasa yang tidak enak, menyebabkan mual, penyebab serangan jantung (cardiacdisease), dan tixaemia pada wanita hamil (Efendi, 2003).

d. Suhu Normal

Air yang baik mempunyai temperatur normal, 8o dari suhu kamar (27oC). Suhu air yang melebihi batas normal menunjukkan indikasi terdapat bahan kimia yang terlarut dalam jumlah yang cukup besar (misalnya, fenol atau belerang) atau sedang terjadi proses dekomposisi bahan organik oleh mikroorganisme. Jadi, apabila kondisi air seperti itu sebaiknya tidak diminum.

e. Warna

Warna pada air disebabkan oleh adanya bahan kimia atau mikroorganik (plankton) yang terlarut di dalam air. Warna yang disebabkan bahan-bahan kimia disebut apparent color yang berbahaya bagi tubuh manusia. Warna yang disebabkan oleh mikroorganisme disebut true color yang tidak berbahaya bagi kesehatan. Air yang layak dikonsumsi harus jernih dan tidak berwarna. PERMENKES RI Nomor 907 Tahun 2002 menyatakan bahwa batas maksimal warna air yang layak minum adalah 15 skala TCU (Awalludin, 2007).

Selanjutnya silakan cek parameter air minum di AIR PROSES dan AIR DOMESTIK


Berdasarkan pemaparan tersebut, maka jawaban yang paling tepat adalah B : proses (2) ke (3), karena jika penyaringannya sudah benar maka air tersebut sudah memenuhi kriteria air minum sebagaimana dijelaskan pada materi berikut ini:


Penyaringan rumahan

Pengolahan air dengan filtrasi dan penyaringan rumahan mungkin tidak perlu disinfeksi lebih lanjut; proporsi patogen yang sangat tinggi dihilangkan oleh bahan-bahan di lapisan penyaring. Air yang disaring harus digunakan segera setelah disaring, karena jumlah mikroba yang tersisa dapat berkembang biak dari waktu ke waktu. Secara umum, penyaringan rumahan ini menghilangkan lebih dari 90% klorin yang tersedia untuk segelas air olahan. Penyaring ini harus diganti secara berkala, jika tidak, kandungan bakteri dari air dapat meningkat karena pertumbuhan bakteri di dalam unit filter.


Jika proses penyaringannya baik, air hasil penyaringan tersebut bahkan bisa langsung diminum. Alat yang digunakan untuk proses penyaringan tersebut  misalnya :




Adapun fungsi penambahan klorin pada jawaban C : proses (3) ke (4) yaitu untuk membunuh kuman/mikroba, sehingga berhubungan dengan parameter fisika dan biologi dari air bersih.

Klorinasi air adalah proses penambahan klorin (Cl2) atau hipoklorit pada air. Metode ini digunakan untuk membunuh bakteri dan mikrob tertentu di air keran karena klorin sangat beracun. Secara khusus, klorinasi digunakan untuk mencegah penyebaran penyakit yang ditularkan melalui air seperti koleradisentri, dan tipus


Intinya jika proses filtrasi ( proses (2) ke (3) pada pengolahan air tersebut) kurang baik maka proses selanjutnya pun akan kurang maksimal, sehingga tidak dapat menghasilkan air layak minum. 




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Prakarya & Kewirausahaan (PKWU) Bidang Pengolahan KD 3.1.

SOAL AKM REDOKS_ELEKTROKIMIA_ELEKTROLISIS_Korosi KIMIA KELAS XII