Postingan

Menampilkan postingan dari 2009
LOWONGAN CPNS Nomor: 8195/E1/DepDagri/2009 Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor: 44085/A4/KP/2009 tanggal 3 Juni 2009 dan hasil rapat teknis kepegawaian tanggal 8 s.d 10 Mei 2009, Departemen Dalam Negeri ditetapkan di Jakarta, serta rapat pleno dengan DPR tanggal 15 Mei 2009, maka Departemen Dalam Negeri membuka lowongan CPNS baru tahun 2009 dengan jumlah posisi lowongan CPNS sebanyak 28.726 lowongan CPNS yang terbagi dalam 33 propinsi yang terdiri dari 398 Kabupaten dan 116 Kotamadya di seluruh Indonesia I. Persyaratan Pengangkatan CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) tahun 2009 Warga Negara Indonesia Tidak pernah bermasalah dengan hukum dan tindak pidana atau perdata Berusia serendah-rendahnya 18 tahun dan setinggi-tingginya 35 Tahun pada tanggal 1 Desember 2009 sesuai dengan tanggal lahir yang tercantum dalam Ijazah/STTB yang dimiliki. Foto Copy Ijazah/STTB yang telah dilegalisir oleh pejabat yang berwenang Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) Surat Keterangan Seh

Menjadi Pendengar yang Baik

Salah satu hal yang paling menyebalkan dalam suatu hubungan adalah mendengarkan keluhan. Menjadi pendengar yang baik menjadi sangat penting dalam suatu hubungan. Menjadi pendengar yang baik mempunyai manfaat ganda. Yang pertama dan terutama adalah membuat pasangan anda merasa diperhatikan karena dia yakin bahwa setiap saat anda benar-benar peduli terhadap apa yang dikatakannya. Itu cara terbaik dan mungkin yang paling efektif untuk menunjukkan bahwa anda tertarik padanya dan memahaminya. Menjadi pendengar yang baik berarti membuktikan bahwa anda peduli pada perasaan pasangan anda dan bahwa anda mengakui serta menghargai pandangan-pandangannya. Bila merasa didengarkan, seseorang akan merasa dirinya istimewa dan dihargai. Keterampilan mendengarkan dengan baik akan mendorong seseorang untuk membuka diri dan mencurahkan isi hatinya kepada si pendengar, dan oleh karena itu hubungan akan semakin erat. Satu-satunya menjadi pendengar yang baik adalah berlatih sesering mungkin. Pendengar yang b

POLITIK - STATISTIK - POLITIK

Kepancing juga tuk nulis masalah politik, mumpung masih rame-ramenya pemilu…. Jauh sebelum pemilu 9 April sudah banyak jajak pendapat tentang parpol mana yang akan menang atau capres mana yang popular, dan hampir semua media televisi menyiarkan yang namanya quickcount (hitung cepat) pada pemilu legislatif lalu. Dengan hitungan jam setelah pencontrengan, siapa partai pemenang sudah dapat diketahui. Demokrat di urutan pertama dengan perolehan suara diatas 20 % yang membuat pendukung Demokrat berjingkrak-jingkrak . Hasil ini menjadikan Demokrat “primadona” dalam koalisi. Berbeda dengan Golkar yang suaranya turun sekitar 8%, membuat si Kuning harus mengesampingkan “Harga Diri”, karena sebelum pemilu sangat kencang pencitraan JK sebagai capres. Jika JK rujuk dengan SBY maka berdasarkan survei peluang mereka menang sangat besar. PDIP harus siap-siap legowo menerima kekalahan kedua kalinya, walaupun masih ada partai tengah, partai satu koma dan partai nol koma yang juga menentukan. Misalnya

MENGHITUNG KECEPATAN CAHAYA DENGAN COKLAT ( 2 )

Oven microwave menggunakan Gelombang elektromagnetik yang terdiri dari medan listrik dan medan magnet. Gelombang yang digunakan termasuk gelombang mikro. Gelombang ini dibangkitkan oleh tabung elektron khusus seperti magnetron. Biasanya tabung elektron tersebut dilengkapi dengan pengatur frekuensi baik berupa resonator, oscillator atau perangkat sejenis. Ketika gelombang elektromagnetik pada microwave mengenai makanan, molekul-molekul pada makanan akan bergetar dan akan menghasilkan panas. Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : Kebanyakan makanan mengandung air, Air mempunyai rumus kimia H2O yang terdiri dari O yang bermuatan negatif dan H bermuatan positif. Muatan-muatan ini akan “menyesuaikan diri” merubah polarisasi (seperti jarum kompas yang selalu “mencari” arah utara) ketika terkena pengaruh medan listrik. Karena gelombang pada oven microwave mempunyai frekuensi 2.450 MHz yang berarti bergetar 2.450.000 kali per detik, maka molekul-molekul pada makanan pun bergerak “meny

INQUIRY WHEEL (2)

.................................................................................................................................................................. Perlu dicatat bahwa Inquiry Wheel tidak sama dengan Inquiry cycle yang berupa perputaran serangkaian langkah-langkah. Dengan model Inquiry Wheel, para ilmuan dapat memulai penyelidikan inkuiri dari langkah manapun sepanjang wheel. Para ilmuan menjelaskan pula bahwa proses pengulangan langkah-langkah merupakan bagian penting dalam proses inkuiri Sains. Inquiry Wheel memperlihatkan sifat yang dinamis pada pengulangan langkah-langkah dan penyusunan pertanyaan selama proses penyelidikan. Terdapat sepuluh aktivitas dalam model Inquiry Wheel. Aktivitas dalam model ini tidak terpaku pada serangkaian langkah-langkah yang didefinisikan sebagai “good science”. Aktivitas tersebut dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan pola pergerakannya disesuaikan dengan apa yang akan dilakukan. Aktivitas tersebut yaitu: Ask questions, aktivitas pertama

INQUIRY WHEEL

Gambar
Para ilmuan menyusun proses Sains mereka dengan metode-metode yang tidak linear. Hal ini mendorong dikembangkannya suatu model yang berorientasi pada proses inkuiri Sains (Scientific Inquiry) dan lebih memuaskan dibandingkan metode ilmiah yang dikenal selama ini, disebut “Inquiry Wheel”. Model ini merupakan pengembangan dari hasil penelitian yang terpisah (Harwood, Reiff, dan Phillipson) mengenai konsep inkuiri Sains yang dimiliki oleh para ilmuan. Inquiry Wheel muncul dari analisis terhadap kumpulan deskripsi para ilmuan berkenaan dengan cara mereka ‘melakukan’ Sains. Inquiry Wheel disusun dengan pertanyaan sebagai pusat dan beberapa langkah yang melingkari pertanyaan serta khusus digunakan oleh peneliti-peneliti pada jalur inkuiri. Gambar Model Inquiry Wheel : Pentingnya pertanyaan dalam model ini dikemukakan oleh ahli Geologi sebagai berikut: “Every time when you ask a question, it should lead you to another question, which ultimately creates knowledge. Questions provide the transi