PROGRAM UJIAN SEKOLAH PROYEK KOLABORASI BIDANG MIPA BERBASIS LINGKUNGAN
Mulai Tahun Ajaran 2020 - 2021, Kelas XII di SMAN 2 Padalarang melakukan Ujian Sekolah berupa Proyek Kolaboratif beberapa mata pelajaran. Salah satunya yaitu bidang MIPA yang terdiri dari Mata Pelajaran Fisika, Kimia, dan Biologi. Berikut ini contoh Program Ujian Sekolah yang kami susun.
Mata pelajaran peminatan IPA yang
terdiri dari fisika, biologi, dan kimia merupakan mata pelajaran yang
mempelajari fenomena alam, hubungan antara komponen di dalamnya baik berupa
biotik dan abiotik serta dimanfaatkan untuk memecahkan berbagai permasalahan
lingkungan hidup di bumi ini.
Salah satu permasalahan yang perlu segera dipecahkan adalah sampah.
Masalah mengenai sampah ini terdiri dari:
- volume sampah yang semakin hari semakin banyak,
- pemilahan sampah diterapkan secara disiplin dan menyeluruh oleh masyarakat,
- prinsip 3R untuk sampah anorganik belum efektif, dan
- pemanfaatan sampah organik belum maksimal.
Pada artikel berikut ini dipaparkan mengenai banyaknya
sampah yang bertebaran di jalan area hutan (Perhutani) menuju TPA Sarimukti,
padahal di lokasi tersebut terpancang pengumuman larangan membuang sampah di
area hutan negara.
Jalan Cipeundeuy-Rajamandala memang membelah kawasan hutan dan juga menjadi jalur perlintasan armada truk pengangkut sampah TPA Sarimukti. Kendati larangan jelas terlihat, praktik pembuangan sampah liar itu tetap berlangsung.
Desi
Fatmala, 26 tahun,
pemilik warung di
Cigangsa mengaku tumpukan sampah tersebut sempat dibersihkan sebelumnya.
Sekira tiga bulan lalu, lokasi itu bahkan sempat bersih dari sampah.
Namun, sampah-sampah kembali menggunung. Ia tak mengetahui identitas pelaku pembuang sampah liar tersebut. Walau demikian, tuturnya, para pelaku menggunakan sepeda motor saat membuang sampahnya yang dibungkus plastik- plastik. Mereka biasanya melakukan tindakan itu pada pagi, sore, dan malam hari.
Selain mencemari lingkungan, ia juga khawatir tumpukan sampah berdampak buruk bagi kesehatan warga. Apalagi, kondisi saat ini tengah pandemi Covid-19.
"PR" juga menelusuri
titik-titik pembuangan sampah liar di ruas jalan tersebut. Rupanya,
timbunan-timbunan sampah masih bisa ditemui hingga di area TPA
Sarimukti. Sejumlah tumpukan sampah sisa kelapa ditumpuk begitu saja di
pinggir jalan.
Di lokasi perlintasan truk pengangkut
TPA yang telah masuk wilayah Cipatat, ceceran sampah juga bertebaran di badan jalan.
Sebagian ceceran sampah terlindas roda kendaraan serta
dikerumuni lalat.***
Berdasarkan artikel tersebut
konsep-konsep pengetahuan dan keterampilan pada mata pelajaran fisika, biologi,
dan kimia selanjutnya dapat digunakan untuk memecahkan permasalahan sampah
tersebut. Melaui pembelajaran berbasis proyek dengan judul “Pembuatan Energi Terbarukan dari Sampah
Organik” diharapkan mata pelajaran peminatan IPA dapat mengatasi
permasalahan mulai dari volume sampah hingga pemanfaatan sampah organik secara
maksimal.
BAB II DASAR TEORI
A. Energi Terbarukan dari Sampah
Dewasa ini permasalahan energi di dunia
termasuk juga di Indonesia adalah karena adanya krisis
bahan bakar minyak
(BBM) yang bersumber dari fosil. Beberapa upaya yang telah dilakukan adalah
dengan cara mengurangi subsidi BBM dengan harapan masyarakat dapat menghemat
penggunaannya. Upaya lain adalah mengelola sumber minyak dan energi lain selain
BBM yang bersifat baru dan terbarukan, salah satunya adalah bioetanol dari
sampah sayuran.
Sebagian besar etanol di dunia, saat ini
digunakan sebagai bahan bakar. Produksi etanol menggunakan bahan baku pertanian
melalui fermentasi dari karbohidrat yaitu bahan-bahan yang mengandung gula
seperti gula tebu, gula bit, molase (tetes), sari buah dan lain lain. Etanol
atau etil-alkohol adalah alkohol yang banyak digunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Sifat etanol tidak beracun, dapat digunakan sebagai pelarut
farmasi dan industri makanan serta minuman, tidak berwarna, tidak berasa tapi
memilki bau yang khas, dan bisa memabukkan jika diminum (Juwita, 2012).
Sampah merupakan permasalahan penting
yang terus menerus ditemui di Indonesia. Tumpukan sampah
organik terus meningkat. Pengolahan sampah organik menjadi etanol pada prinsipnya adalah memanfaatkan karbohidrat yang masih tersisa pada limbah tersebut dan diubah
menjadi etanol secara fermentasi aerobik. Selanjutnya sisa karbohidrat yang
belum diolah seluruhnya menjadi etanol, diolah kembali melalui fermentasi
anaerobik menjadi gas metan (biogas), hal ini dapat meningkatkan efisiensi
penggunaan bahan bakar selain mengurangi beban pembuangan sampah (Zain, 2012).
Komposisi utama sampah kota adalah 65%
berisi sampah organik. Sampah organik dari wilayah kota adalah biomassa yang
berat keringnya 75%. Sampah organik berupa pati, hemiselulosa, selulosa, dan
terdiri atas sayur-sayuran, buah- buahan, dedaunan, kulit buah, bambu dan
ranting kayu, sehingga bisa digunakan
sebagai bahan baku etanol karena melalui reaksi hidrolisis
selulosa diubah menjadi gula dan selanjutnya dengan reaksi fermentasi diperoleh
bioetanol (Irawan, 2010).
Istilah bioetanol dalam industri
digunakan untuk senyawa etanol atau etil- alkohol dengan rumus kimia C2H5OH. Etanol
termasuk alkohol primer yaitu alkohol yang gugus hidroksinya terikat
pada atom karbon primer (Retno
dan Nuri 2011).
Pada suhu kamar, etanol berupa zat cair bening, mudah menguap, dan
berbau khas. Sifat fisika-kimia etanol lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel
2.4. Dalam kehidupan sehari-hari, alkohol dapat ditemukan dalam minuman beralkohol atau dalam air tape,
dan lain-lain sebagi hasil dari proses fermentasi. Selain itu etanol juga bisa ditemukan
dalam spiritus dan alkohol rumah tangga (alkohol 70% yang digunakan sebagai
pembersih luka) (Jhonprimen dkk., 2012).
Proses pembuatan bioetanol dari bahan
baku berpati seperti ubi kayu, jagung, dan sebagainya terbagi dalam beberapa
tahap, yaitu (Lubad dan Widiastuti, 2010):
1.
Proses Hidrolisis: proses konversi pati menjadi glukosa.
2.
Proses
Fermentasi: proses konversi glukosa (gula) menjadi etanol dan CO2.
3.
Proses Distilasi: proses pemurnian
etanol hasil fermentasi menjadi etanol
dengan kadar 95%-96%.
4.
Proses Dehidrasi: proses penghilangan air dari 96%
menjadi 99,5%.
Bioetanol merupakan salah satu biofuel yang hadir sebagai bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan dan sifatnya terbarukan. Bahan bakar alternatif yang diolah dari tumbuhan. Bioetanol memiliki keunggulan karena mampu menurunkan emisi CO2 hingga 18%, dibandingkan dengan emisi bahan bakar fosil seperti minyak tanah (Komarayati & Gusmailina, 2010).
B.
Fermentasi
Sebelum tahun 1980, penelitian dan penerapan proses fermentasi masih terbatas pada proses fermentasi untuk pembuatan bahan makanan, termasuk pakan ternak, dan belum banyak dilakukan untuk pengolahan limbah organik serta penyuburan tanah. Di Indonesia kita sudah mengenal proses fermentasi ini melalui proses peragian kedelai dalam pembuatan tempe, tauco, kecap; fermentasi singkong menjadi tape; fermentasi susu menjadi keju, yogurt; serta masih banyak lagi produk fermentasi hasil kerja mikroorganisme fermentasi yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Fermentasi merupakan proses penguraian
atau perombakan bahan organik yang dilakukan dalam kondisi tertentu oleh
mikroorganisme fermentatif. Kondisi lingkungan yang mendukung proses fermentasi
antara lain adalah (1) derajat keasaman atau pH rendah, antara 3-4; (2) kadar
garam dan kandungan gula yang tinggi; (3) kadar air sedang antara 30-50%, (4)
kandungan antioksidan dari tanaman rempah dan obat, serta (5) adanya
mikroorganisme fermentasi.
Biasanya dalam proses fermentasi alkohol digunakan khamir
murni dari strain Saccharomyces cerevisiae. Khamir ini mempunyai kelompok enzim (zymase) yang berperan pada fermentasi
senyawa gula, seperti glukosa dan fruktosa menjadi etanol dan karbondioksida
(Hasanah dkk., 2012). Perubahan ini dicapai bukan oleh satu enzim tunggal
tetapi oleh sekelompok enzim, yaitu suatu sistem enzim, lebih dari selusin
enzim bekerja berurutan, masing-masing menyebabkan terjadinya suatu reaksi
kimiawi yang menghasilkan suatu perubahan spesifik pada produk yang dibentuk oleh reaksi
enzim yang tepat mendahuluinya. Reaksi
terakhir sekian banyak enzim dalam sistem tersebut
menghasilkan produk akhir dalam fermentasi alkohol berupa etanol dan CO2- (Pelczar dan
Chan, 2013).
Jalur metabolisme proses ini sama dengan
glikolisis sampai dengan terbentuknya piruvat. Setelah proses glikolisis, dua
tahap reaksi enzim berikutnya adalah reaksi perubahan asam piruvat menjadi
asetaldehida oleh enzim piruvat dekarboksilase, dan reaksi reduksi asetaldehida
oleh enzim alkohol dehidrogenase menjadi etanol. Perhatikan gambar berikut!
Secara umum Saccharomyces cerevisiae di Indonesia digunakan untuk pembuatan
tape dan roti. Oleh karena itu, isolat Saccharomyces
cerevisiae dapat dijumpai pada ragi tape dan ragi roti. Ragi roti dapat
menjadi salah satu alternatif pengganti penggunaan isolat Saccharomyces cerevisiae dalam proses fermentasi produksi etanol.
Hal ini disebabkan ragi roti mudah diperoleh di pasaran dan tidak memerlukan
perlakuan yang spesifik (Reed, 1991 dalam Jayanti, 2011).
Perubahan biokimiawi
yang dilakukan oleh khamir ialah sebagai berikut:
BAB III
A.
Judul Proyek
Adapun judul proyek ini yaitu “Pembuatan Energi Terbarukan dari Sampah Organik”.
B. Tujuan
Melalui pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek mata
pelajaran fisika, kimia, dan biologi diharapkan peserta didik mampu:
1. melakukan pemilahan
sampah rumah tangga
2. memanfaatkan sampah organik menjadi sumber energi baru
C. Alat dan Bahan
1. Ember/Tong/Wadah Berpenutup
2. Alat
pemotong/Pencacah/Pisau/Lumpang Alu
3. Saringan Halus
4. Botol Bekas/Wadah
untuk filtrat
5. Termometer
6. Korek Api
7. Timbangan/Neraca
8. Gelas ukur
9. Sampah organik dari
rumah tangga seberat 1 Kg
10. Ragi instan/Fermipan
Berikut ini contoh
gambar alat dan bahan yang digunakan untuk proyek.
D.
Prosedur Kerja
1. Pemilahan sampah. Kumpulkan sampah organik dari rumah dalam suatu wadah! Harus diperhatikan bahwa sampah harus segar (dipilah secepatnya), karena bila tidak dilakukan dengan baik dapat terjadi pembusukan “liar” yang menyebabkan bau.
2. Timbang sampah seberat 1 Kg!
3. Pemotongan sampah organik. Potong atau tumbuk sampah yang telah dikumpulkan tersebut menjadi potongan yang lebih kecil dan lebih halus!
4. Masukkan ragi instan/fermipan dan aduk merata dengan sampah tersebut!
5. Masukkan sampah kedalam wadah berpenutup!
6. Catat suhu awal di permukaan sampah tersebut!
7. Tutup rapat wadah lalu simpan di tempat yang terhindar dari panas matahari langsung!
8. Diamkan dan amati selama 2 minggu (14 hari)!
9. Setelah 2 minggu akan terbentuk cairan dalam wadah tersebut. Pisahkan cairan dengan cara menyaring sampah tersebut! Simpan cairan pada botol/wadah filtrat!
10. Nyalakan api di permukan sampah berupa padatan dengan hati-hati! Amati dan catat apa yang terjadi!
11. Timbang dan catat berat akhir sampah berupa padatan!
12. Ukur dan catat volume cairan/filtrat hasil penyaringan sampah tersebut!
13. Ingat untuk selalu mendokumentasikan semua proses yang dilakukan dalam pelaksanaan proyek ini!
Sebagai bahan presentasi proyek, buatlah Diagram Alir prosedur Pembuatan Energi
Terbarukan dari Sampah Organik seperti contoh berikut ini!
E. Hasil Pengamatan
Keterangan:
v Warna sampah dipaparkan sesuai pengamatan berdasarkan jenis sampahnya (sayuran,buah-buahan dll). Hari selanjutnya boleh dituliskan warna semakin gelap, kecoklatan dll.
v Pengamatan bau berdasarkan ada/tidaknya bau, menyengat/tidak.
v Volume hari ke-1 sampai ke-13 diisi dengan ada/tidaknya cairan, bertambah/berkurang/terlihat tetap.
v Keterangan diisi dengan pengamatan lain yang muncul di luar tabel tersebut, misalnya terlihat buih putih, muncul asap, belatung dll.
F. Analisis Data
- Buatlah grafik suhu hasil pengamatan proyek mulai hari pertama hingga hari terakhir! Tentukanlah suhu optimum ragi agar fermentasi berlangsung maksimal! (Suhu optimum ragi diperlihatkan dengan produksi bioetanol yang paling banyak)
- Bagaimanakah perubahan warna berdasarkan hasil pengamatan proyek mulai hari pertama hingga hari terakhir? Jelaskan arti perubahan warna tersebut jika dihubungkan dengan reaksi yang terjadi!
- Bau yang dihasilkan berdasarkan hasil pengamatan proyek mulai hari pertama hingga hari terakhir menandakan adanya suatu gas. Analisi olehmu, jenis dan rumus kimia gas tersebut! Lengkapi dengan persamaan reaksi kimianya!
- Bagaimana berat sampah padatan berdasarkan hasil pengamatan proyek mulai hari pertama hingga hari terakhir? Analisis olehmu, mengapa terjadi perubahan berat sampah
- Berdasarkan hasil pengamatan jenis cairan, tentukan jenis cairan tersebut!
- Jelaskan tujuan penggunaan korek api pada proyek tersebut (untuk mengetes adanya senyawa apa)!
- Berdasarkan hasil pengamatan proyek mulai hari pertama hingga hari terakhir, manakah yang merupakan energi terbarukan (sampah padatan/gas/cairan dll)? Jelaskan alasanmu dan lengkapi dengan nama senyawanya!
DAFTAR PUSTAKA
Azizah, N dkk. (2012). Pengaruh Lama Fermentasi Terhadap Kadar Alkohol, pH, dan, produksi gas pada Proses Fermentasi Bioetanol dari Whey Dengan Substitusi Kulit Nanas. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, Vol. 1 No. 2.
https://www.pikiran-rakyat.com/bandung-raya/pr-011292349/tumpukan-sampah-liar- bertebaran-di-dekat-tpa-sarimukti-kabupaten-bandung-barat
Umam, Muzid Syauqil. (2018). Pengaruh konsentrasi ragi roti (saccharomyces cerevisiae) dan waktu fermentasi terhadap kadar bioetanol Nira siwalan (borassus flabellifer l.) Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim : Skripsi Tidak Diterbutkan.
Zamrry, Hari. Pembuatan
Kompos Dengan Teknologi Fermentasi.
[Tersedia Online] https://harizamrry.com/2008/07/23/pembuatan-kompos-dengan- teknologi-fermentasi/ diakses
pada 4 Februari 2021.
FORMAT KISI-KISI DAN
RUBRIK PENILAIAN
PENILAIAN PROYEK KOLABORASI UJIAN SEKOLAH 2021
SMA NEGERI 2
PADALARANG
![]() |
Kelompok Mata Pelajaran : Mata
Pelajaran Peminatan MIPA
Daftar Mata Pelajaran : |
1. |
Fisika |
|
2. |
Kimia |
|
3. |
Biologi |
Tim Penilai : |
1. |
Dra Yulia Evy
Christini (Biologi) |
|
2. |
Agie Ginanjar,
S.Pd. (Fisika) |
|
3. |
Patimah Suningsih,
S.Pd. (Kimia) |
|
4. |
Meta Indah A,
S.Pd. (Kimia & Fisika) |
Tahun Ajaran : 2020/2021
![]() |
B.
Deskirpsi umum Proyek Kolaborasi
·
Siswa berkelompok
merancang persiapan, pelaksanaan dan melaporkan proyek percobaan pengomposan sampah
organik limbah rumah tangga
·
Hasil akhir proyek
praktikum berupa bentuk video dokumentasi persiapan, pelaksanaan dan paparan
hasil percobaan
· Video diunggah
pada kanal youtube
siswa dengan batas waktu pengunggahan tanggal 17 Maret 2021
·
Keterangan dan
panduan lebih lanjut tentang proyek penugasan disampaikan oleh guru mata pelajaran
pada saat kegiatan pembelajaran
· Pantauan progres
pengerjaan proyek dilakukan oleh guru mata pelajaran yang terlibat berkolaborasi
dengan wali kelas
C.
Kisi-kisi Penilaian
1. Kisi Penilaian Umum
Kompetensi Inti :
a. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya yang tercermin dari perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
b. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
c. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
2. Kisi Penilaian Mata Pelajaran
a.
Mata
Pelajaran Fisika
1) Membuat prosedur kerja ilmiah dan keselamatan kerja.
2) Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis berikut ketelitiannya dengan menggunakan peralatan dan teknik yang tepat serta mengikuti kaidah angka penting untuk suatu penyelidikan ilmiah.
3) Menyajikan karya hasil penelusuran informasi data dalam bentuk digital serta penerapannya dalam bidang teknologi informasi.
4) Menyajikan ide/gagasan dampak keterbatasan sumber energi bagi kehidupan dan upaya penyelesaian masalah dengan energi alternatif.
b. Mata Pelajaran Kimia
1) Menerapkan metode ilmiah berkaitan dengan hakikat ilmu Kimia serta peran kimia dalam kehidupan.
2) Mensintesis senyawa karbon dari bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitar.
3) Menyajikan ide/gagasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi pada sintesis senyawa karbon.
4) Menyajikan hasil pengukuran suatu reaksi kimia dalam bentuk persamaan reaksi kimia
c. Mata Pelajaran Biologi
1) Menerapkan metode ilmiah dan prinsip keselamatan kerja berkaitan dengan perubahan lingkungan, penyebab, dan dampaknya bagi kehidupan.
2) Menyajikan ide/gagasan peranan dalam kehidupan jamur berdasarkan ciri-ciri, dan cara reproduksi.
3) Menyajikan data proses metabolisme sebagai reaksi enzimatis dalam makhluk hidup.
4) Menerapkan prinsip-prinsip bioteknologi sebagai upaya peningkatan kesejahteraan manusia.
D. Rubrik Penilaian
1. Rubrik Penilaian Sikap
2. Rubrik Penilaian Pengetahuan dan
Keterampilan Mata Pelajaran
a.
Mata Pelajaran Fisika
c.
Mata Pelajaran Biologi
Sangat membantu kami, terima kasih
BalasHapusSama2 🙏☺
Hapus