CONTOH PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH (KTI)
ACTION
PLAN LOMBA INOVASI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA |
META
INDAH AGNESTIA, S.Pd. SMA NEGERI 2
PADALARANG |
A.
JUDUL
Penerapan “KETAPEL” Untuk Membangun Integritas Siswa
Berkenaan Dengan Kedisiplinan dan Tanggung Jawab Pada Pembelajaran Fisika.
B.
LATAR
BELAKANG MASALAH
Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (On Line),
integritas diartikan sebagai mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh
sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan; kejujuran.
Saat ini integritas sangat penting terutama dengan mulai diberlakukannya
Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) yang menuntut rakyat Indonesia mampu bersaing dan
menjadi tuan rumah di negaranya sendiri. Oleh karena itu guru sebagai garda
terdepan yang berperan membina dan mempersiapkan para pemuda Indonesia harus
siap memikul tanggung jawab tersebut.
Selama 2 tahun ini
penulis melihat telah terjadi pergeseran nilai-nilai karakter terutama
kedisiplinan dan rasa tanggung jawab pada diri siswa, salah satunya berkenaan
dengan proses remedial pembelajaran. Dengan adanya remedial pembelajaran,
seolah-olah membuat siswa berleha-leha dalam belajar tanpa motivasi yang tinggi
untuk mendapatkan nilai terbaik. Mereka cenderung berpikiran “bagaimana nanti”,
kalaupun nilainya kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) akan ada
remedial. Pada semester 1 tahun ajaran 2016–2017, rata-rata 30% siswa masih
harus remedial ulangan harian Fisika. Pola pikir siswa inilah yang memotivasi
penulis untuk mengembangkan pembelajaran dengan berorientasi pada nilai kedisiplinan
dan tanggung jawab.
Selain itu masih banyak
siswa yang terlambat masuk kelas, terlebih lagi jika guru belum berada di
kelas. Mereka cenderung mengobrol di koridor kelas bahkan berlama-lama di kamar
mandi (toilet). Saat pergantian pelajaran pun banyak siswa yang keluar kelas lalu
mengulangi kembali kegiatan-kegiatan tersebut hingga akhirnya mereka terlambat
masuk kelas. Selama pembelajaran semester 1 tahun ajaran 2016–2017, rata-rata 15%
siswa terlambat masuk kelas saat pembelajaran fisika.
Beberapa cara dilakukan untuk membangun nilai
kedisiplinan dan tanggung jawab siswa, salah satunya yaitu dengan pembiasaan
berdoa setiap awal pembelajaran dan membaca asmaul husna bagi siswa muslim pada
jam pertama pembelajaran. Siswa yang sering terlambat pun mendapatkan
peringatan dan selanjutnya dibina oleh wali kelas bersama-sama dengan guru BK
dan orang tua. Sampai saat ini metode tersebut belum efektif untuk membangun
nilai kedisiplinan dan tanggung jawab pada diri siswa. Tetap saja masih banyak
siswa yang terlambat masuk kelas dan harus remedial ulangan harian fisika.
Konsistensi antara
prinsip dengan tindakan itulah yang disebut sebagai integritas. Apabila prinsip
yang dibangun bukan atas kesadaran pribadi melainkan suatu paksaan, maka
prinsip tersebut tidak akan dilaksanakan dengan baik. Oleh karena itu sangat
penting untuk terlebih dahulu membangun prinsip atas dasar kesadaran pribadi
tanpa paksaan. Misalnya prinsip kedisiplinan dan tanggung jawab yang ingin
penulis bangun dalam diri siswa dan tercermin dalam tindakan siswa selama
pembelajaran di kelas. Penulis memilih mengembangkan kedua prinsip tersebut
hanya di dalam lingkungan kelas selama pembelajaran karena penulis berkeyakinan
segala sesuatu yang besar diawali dari proses yang kecil. Walaupun hanya suatu
proses singkat selama pembelajaran di kelas, apabila dilakukan terus-menerus
akan mengimbas pada hal lainnya yang lebih besar.
Berdasarkan pemaparan tersebut, penulis
berpendapat bahwa sangat penting untuk membangun integritas berkenaan dengan
kedisiplinan dan tanggung jawab dalam diri penulis sebagai guru, juga dalam
diri peserta didik di satuan pendidikan tempat penulis mengajar. Penulis
berencana membangun integritas dalam hal kedisiplinan dan tanggung jawab siswa
dengan menerapkan “KETAPEL” yang merupakan kependekan dari “Kesepakatan
Pembelajaran” pada mata pelajaran fisika.
C.
RUMUSAN
INOVASI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA
Inovasi yang akan
diterapkan pada pembelajaran fisika untuk membangun integritas siswa berkenaan
dengan kedisiplinan dan tanggung jawab diberi nama “KETAPEL” yang merupakan
kependekan dari “Kesepakatan Pembelajaran”. Pemberian nama “KETAPEL” diharapkan
mudah diingat oleh siswa dan memotivasi siswa dalam membangun integritas dalam
hal kedisiplinan dan tanggung jawab. Sebagaimana prinsip kerja ketapel yaitu
dengan memanfaatkan sifat lentur karet kemudian diberikan gaya tarik, maka
benda akan terlontar. Semakin jauh kita menarik karet, maka semakin besar gaya yang
kita berikan pada benda, akibatnya benda akan terlontar semakin jauh.
Berdasarkan prinsip kerja ketapel
tersebut, dapat diartikan bahwa semakin baik kesepakatan pembelajaran yang
dibuat, maka akan semakin besar pula pencapaian kedisiplinan dan tanggung jawab
siswa. Hal itu karena usaha yang diperlukan untuk melaksanakan kesepakatan pembelajaran
pun semakin besar. Kesepakatan dibuat oleh guru bersama-sama dengan siswa
sehingga kedisiplinan dan tanggung jawab siswa selama
pembelajaran terbangun atas kesadaran siswa sendiri.
Kesepakatan
pembelajaran pada mata pelajaran fisika harus menggambarkan proses pembelajaran
mulai dari awal hingga akhir. Proses awal meliputi ketepatan waktu, kesiapan
siswa (perlengkapan belajar, tugas dll) dan kondisi kelas/lingkungan
pembelajaran. Pada proses pembelajaran harus disepakati pula hal-hal yang
berkenaan dengan sikap siswa selama pembelajaran, tanggung jawab dalam
mengerjakan tugas-tugas, hingga proses pencapaian nilai ketuntasan minimal pada
pelajaran fisika. Selanjutnya pada proses evaluasi disepakati konsekuensi yang
akan dihadapi oleh siswa jika kesepakatan tersebut dilanggar. Hal itu karena
berhubungan dengan nilai yang akan diperoleh pada mata pelajaran fisika.
Kesepakatan
pembelajaran dirumuskan dalam bentuk poin-poin kesepakatan yang ditulis dan
dihias sebagus mungkin untuk dipajang di dinding kelas. Dengan demikian siswa
senantiasa diingatkan dengan kesepakatan tersebut. Pelaksanaan kesepakatan tersebut
akan dievaluasi setiap 2 minggu dan hasilnya dipajang kembali di dinding kelas.
Hasil pelaksanaan kesepakatan pembelajaran memperlihatkan karakter tanggung
jawab dan kedisiplinan siswa.
D.
TUJUAN
Tujuan dari penerapan
“KETAPEL” pada mata pelajaran fisika yaitu:
1. Meningkatkan
karakter kedisiplinan dan tanggung jawab siswa.
2. Membangun
integritas siswa dan guru berkenaan dengan nilai kedisiplinan dan tanggung
jawab.
3. Meningkatkan
motivasi siswa untuk mencapai nilai ketuntasan pada pelajaran fisika.
E.
MANFAAT
1.
Jangka
Pendek
Manfaat dari
penerapan “KETAPEL” ini untuk jangka pendek antara lain adanya variasi
pembelajaran fisika sehingga terjadi peningkatan karakter kedisiplinan dan
tanggung jawab siswa dalam proses pembelajaran fisika.
2.
Jangka
Menengah
Manfaat dari
penerapan “KETAPEL” ini untuk jangka menengah antara lain adanya peningkatan
mutu proses pembelajaran, khususnya mata pelajaran fisika dilihat dari jumlah
siswa yang mencapai ketuntasan belajar.
3.
Jangka
Panjang
Manfaat dari
penerapan “KETAPEL” ini untuk jangka panjang antara lain terbangunnya
integritas dalam hal kedisiplinan dan tanggung jawab dalam diri siswa, guru,
dan tenaga pendidik khususnya di SMA Negeri 2 Padalarang. Selain itu juga
bermanfaat dalam membangun karakter generasi penerus bangsa Indonesia agar
mampu bersaing di era globalisasi saat ini.
F.
SUMBERDAYA
PENDUKUNG
Sumberdaya yang
dapat mendukung penerapan “KETAPEL” pada mata pelajaran fisika ini antara lain:
1. Program
pembelajaran fisika meliputi jadwal, hari efektif, dan pemetaan materi fisika pada
tahun ajaran 2016 – 2017 sebagai acuan pembuatan kesepakatan pembelajaran.
2. Administrasi
guru meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) hingga instrumen penilaian
harus dipersiapkan sebaik mungkin.
3. Media
pembuatan kesepakatan pembelajaran (kertas, karton, ruang kelas dll).
4. Jurnal
pelaksanaan “KETAPEL” sebagai dasar evaluasi pelaksanaan kesepakatan
pembelajaran.
5. Kamera
atau HP untuk mendokumentasikan
kegiatan.
6. Sumber
daya manusia berupa kesiapan penulis dalam melakukan inovasi pendidikan
karakter pada pembelajaran fisika.
G.
ALUR
PIKIR dan STRATEGI IMPLEMENTASI
Sebagaimana telah
diuraikan pada bagian latar belakang, jumlah siswa yang harus remedial ulangan
harian fisika menjadi salah satu hal yang mendorong penulis untuk mengadakan
inovasi pendidikan karakter dalam pembelajaran fisika. Berdasarkan pengamatan
penulis, masih banyak siswa yang terlambat mengumpulkan tugas bahkan tidak
mengerjakan tugas sama sekali. Hal tersebut menunjukkan nilai kedisiplinan dan
tanggung jawab siswa dalam proses pembelajaran masih kurang. Apabila siswa
mengerjakan dengan tekun tugas-tugas tersebut, maka ketuntasan minimal pada
ulangan harian mudah dicapai.
Adanya proses
remedial juga menjadi salah satu faktor yang membuat siswa berleha-leha dalam
menghadapi ulangan harian. Mereka berpikir kalaupun nilai ulangan harian tidak
mencapai nilai ketuntasan minimal, mereka masih bisa remedial. Pola pikir
seperti itu menunjukkan mental yang lemah dalam menghadapi ulangan harian.
Dengan demikian diperlukan inovasi pendidikan karakter dalam pembelajaran fisika
untuk mengubah pola pikir tersebut. Salah satunya dengan menerapkan “KETAPEL” yaitu
“Kesepakatan Pembelajaran” yang dibangun atas kesadaran siswa sendiri.
Adapun strategi
penerapan “KETAPEL’ tersebut antara lain dengan langkah-langkah berikut:
1. Penyampaian
program pembelajaran dan administrasi mata pelajaran fisika kepada siswa
sebagai dasar membuat “KETAPEL”.
2. Sosialisasi
mengenai “KETAPEL” kepada siswa meliputi pengertian, tujuan, dan target
penggunaannya.
3. Proses
pembuatan “KETAPEL” pada masing-masing kelas.
4. Pelaksanaan
“KETAPEL” pada masing-masing kelas.
5. Evaluasi
penerapan “KETAPEL”.
6. Diseminasi
hasil penerapan “KETAPEL” pada pendidik dan tenaga kependidikan di lingkungan
SMAN 2 Padalarang, khususnya MGMP fisika.
H.
SIMPULAN
Pada semester 1
tahun ajaran 2016–2017, rata-rata 30% siswa masih harus remedial ulangan harian
fisika dan rata-rata 15% siswa terlambat masuk kelas saat pembelajaran fisika.
Hal tersebut mendorong penulis untuk melakukan suatu inovasi pendidikan
karakter dalam pembelajaran fisika di SMAN 2 Padalarang. Inovasi pembelajaran
fisika yang akan dilakukan yaitu dengan menerapkan “KETAPEL” yang merupakan
kependekan dari “Kesepakatan Pembelajaran”. Dengan metode tersebut diharapkan
terjadi peningkatan integritas dalam diri siswa berkenaan dengan karakter
kedisiplinan dan tanggung jawab sehingga akhirnya dapat meningkatkan jumlah
siswa yang memperoleh nilai ketuntasan pada pelajaran fisika.
Komentar
Posting Komentar
mangga diantos komentarna...