KB 1 Pedagogik Kimia - Berbagi Pemikiran Hasil PPG Daljab 2020
Ketika saya mengunggah tulisan ini, kenangan saat menjalani PPG Daljab pun kembali teringat. Masa disaat saya selalu menangis hampir setiap hari hehehe...Saat itu saya merasa sangat berat menjalani PPG Daljab dan ingin menyerah, karena terbersit perasaan : Buat apa saya ikutan PPG Daljab 2020 padahal saya sudah punya serdik dan ikut PLPG di tahun 2017??+++ kondisi lainnya (Baca di cerita selanjutnya yaa😁). Saya sangat bersyukur karena adanya support dari keluarga (khususnya suami) dan sahabat-sahabat. Tulisan di bawah ini merupakan tugas perdana dari Prof. Sudarmin. Kesan pertama saya kepada Beliau yaitu Dosen Killer (maaf yaa Pak 🙏🙏) karena saat di grup WA saya salah mengerti instruksi dari Beliau dan langsung diingatkan kembali hehe....Selain jadwal meet yang dadakan juga (pengumuman meet 1 jam sebelumnya), Beliau mengharuskan pengumpulan tugas maksimal jam 23.00 WIB di hari tersebut dan artikel yang ditulis sebanyak 2 halaman. Berikut ini merupakan artikel yang saya tulis untuk memenuhi tugas tersebut.
Peran Pedagogik Dalam Pembelajaran Kimia
Oleh:
Meta Indah Agnestia
Pendidikan diartikan
sebagai bantuan yang diberikan oleh orang dewasa kepada orang yang belum
dewasa, agar orang tersebut mencapai kedewasaan (Winkel;2012). Dalam bahasa
Yunani pendidikan juga dikenal dengan istilah “Paedagogiek” (pedagogik) yang
artinya ilmu menuntun anak. Pedagogik juga berarti teori mendidik yang membahas
apa dan bagaimana mendidik yang sebaikbaiknya. Carter V. Good (Syam dkk, 2003)
menjelaskan istilah Pedagogy atau pendidikan dalam dua hal, yang pertama
pendidikan adalah seni, praktek, atau profesi pengajaran. Pendidikan sendiri berlangsung melalui dan di
dalam pergaulan, namun tidak semua pergaulan bersifat mendidik atau dapat
dikatakan bersifat pedagogik. Pergaulan akan bersifat pedagogik apabila
pendidik atau orang dewasa bertujuan memberikan pengaruh positif kepada
seseorang dan pendidik juga memiliki wewenang terhadap orang tersebut.
Dalam pembelajaran
kimia, pedagogik memiliki peran penting bagi guru kimia untuk menghasilkan
perubahan positif dalam diri siswa. Mata pelajaran kimia merupakan mata
pelajaran peminatan pada program IPA. Mulai di kelas X tingkat SMA/SMK/MA, mata
pelajaran kimia menjadi subjek IPA yang berdiri sendiri. Siswa dikenalkan
dengan “bahasa baru” dimulai dari lambang-lambang unsur yang kemudian disusun
menjadi rumus kimia, hingga akhirnya menjadi persamaan reaksi kimia yang
setara. Pada umumnya siswa berpendapat bahwa kimia merupakan mata pelajaran
yang sulit, membosankan, dan bahkan menyebalkan. Disinilah peran seorang guru
sangat penting dalam melakukan perubahan yang positif.
Perubahan positif
tersebut contohnya yaitu:
1. siswa
yang awalnya tidak tahu tentang persamaan kimia menjadi tahu persamaan kimia;
2. siswa
yang merasa sulit menentukan biloks suatu unsur menjadi mudah menentukan
biloks;
3. siswa
yang sering absen pada pembelajaran kimia menjadi rajin mengikuti pembelajaran
kimia;
4. siswa
yang awalnya pasif dalam pembelajaran menjadi aktif bertanya dan berpendapat;
serta contoh perubahan lainnya.
Semua perubahan tersebut dapat terjadi
jika guru memiliki kompetensi pedagogik. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan
pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran,
evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimilikinya.
Dalam pembelajaran
kimia terdapat 4 (empat) dimensi pengetahuan yaitu fakta, konsep, prosedural,
dan meta kognitif.
·
Fakta contohnya : besi, emas, alumunium,
dan lain-lain.
·
Konsep merupakan bentuk klasifikasi dari
berbagai fakta contohnya : logam yaitu benda-benda yang dapat menghantarkan
listrik, mengkilat, keras, dan sifat-sifat lainnya.
·
Prosedural merupaka urutan atau proses contohnya
penyepuhan logam, pembuatan baja, dan lain-lain.
·
Meta kognitif merupakan penyempurnaan
dari fakta, konsep, prosedural meliputi kemampuan evaluasi, misalnya dari logam
tersebut siswa merencanakan untuk membuat suatu alat/benda lain, atau siswa
mengumpulkan logam-logam bekas untuk selanjutnya didaur ulang ke pengepul.
Keempat aspek
pengetahuan tersebut dapat dicapai jika pendidik memiliki kemampuan dan trampil
dalam melihat karakteristik peserta didik dari berbagai aspek kehidupan, baik
itu moral, emosional maupun intelektualnya (kompetensi pedagogik). Dengan
demikian peran pedagogik dalam pembelajaran kimia sangatlah penting dalam
meningkatkan kualitas guru kimia dalam rangka menghasilkan pembelajaran kimia
yang berkualitas. Apabila kualitas pembelajaran yang dilakukan sudah baik, maka
akan terwujud generasi emas bangsa Indonesia yang berakhlak mulia dan mampu
memajukan bangsa Indonesia.
Komentar
Posting Komentar
mangga diantos komentarna...